Usaha Ternak Lele – Salah satu jenis usaha yang berpotensi untuk maju di Indonesia adalah usaha ternak lele. Hal ini bisa ditandai dengan banyaknya tenda pecel lele yang tidak pernah sepi pelanggan. Sehingga, sangat berbanding lurus dengan permintaan lele yang semakin meningkat. Bisa disimpulkan bahwa dengan menjalankan bisnis ternak lele sangat berpotensi besar untuk memperoleh keuntungan.
Begitu banyak masyarakat Indonesia yang tertarik membuka bisnis ternak lele ini. Alasannya karena minim resiko gagal panen serta daya tahan tubuh ikan lele yang lebih kuat dibandingkan ikan lainnya. Selain itu, adaptasi dan perawatan ikan lele yang tidak rumit seperti ikan lainnya. Dalam memulai usaha ini, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan untuk pemula, diantaranya:
5 Tips Untung Usaha Ternak Lele Yang Wajib Diketahui!
1. Buatlah Perhitungan Modal Awal
Yang harus dilakukan sebagai langkah awal adalah dengan menghitung perkiraan modal yang dibutuhkan dalam usaha ternak lele. KIsaran biaya dalam membuat kolam bioflok adalah sekitar Rp. 3 juta per buah. Selain menghitung biaya untuk pembuatan kolam, hitunglah harga bibit lele. Bisa dengan mencari informasi harga tentang bibit lele yang bagus dan berkualitas.
2. Menyiapkan Kolam Lele
Jika ingin hasil panen yang bagus, pastikan harus menyiapkan kolam terbaik untuk lele tersebut. Tentunya bisa menggunakan sistem bioflok, agar bisa membuat kolam bersih dan tidak amis. Kolam menggunakan sistem bioflok ini pernah diperkenalkan oleh Ibu Menteri Susi Pudjiastuti tahun 2017. Dari segi bentuk, berbeda dengan kolam lele pada umumnya, bukan kotak melakukan bulat yang dilengkapi lapisan terpal untuk tempat air.
Baca juga : Emas Lantakan Adalah
Menggunakan sistem ini, sangat memungkinkan udara dalam air bisa selalu terpenuhi sehingga membuat lele cepat besar dan siap panen. Didukung dengan adanya aerator yang dapat difungsikan untuk menambah jumlah pasokan udara ke dalam air. Dalam satu kolam bioflok bisa membuat ikan lele sampai dengan 5000 ekor.
3. Memilih Bibit Lele Terbaik
Yang paling penting, pilihlah bibit lele dengan kualitas bagus serta unggul agar hasil panen sesuai dengan keinginan. Dengan menggunakan kolam sistem bioflok, cocok untuk semua jenis ikan lele.
Untuk mengenali bibit lele yang bagus, bisa diketahui dengan ciri-ciri ukuran yang sama rata, cenderung gesit agresif serta warnanya yang terang. Ketika bibit mulai ditebarkan, letakkan pada kolam yang lebih dangkal dengan posisi miring selama 15-30 menit. Tujuannya agar bibit lele bisa beradaptasi.
4. Jenis Pakan Harus Tepat
Agar dapat menghasilkan ikan lele yang baunya tidak amin, dapat menggunakan rempah-rempah sebagai pakan. Buat pakan lele dari campuran kunyit, jahe, temulawak serta kencur dan tambahkan juga prebiotic.
Baca juga : Saham yang Bagus untuk Trading
Caranya juga cukup mudah hanya dengan racik kemudian rendam rempah pada cairan probiotik hingga mengembang. Jenis pakan yang satu ini tidak amis dan bisa lebih hemat. Pemberian pakan pada lele 2x sehari dengan rentang waktu 12 jam.
5. Waktu Panen Lele
Secara umum, memanen lele diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 bulan. Sebenarnya, bisa memanen kurang dari 3 bulan atau bahkan lebih dari 4 bulan tetapi ukurannya kurang ideal. Sedangkan ukuran lele yang paling banyak dicari oleh konsumen adalah yang waktu panennya 3 sampai 4 bulan.
Memulai usaha ternak lele memang membutuhkan modal yang sedikit, tapi keuntungannya bisa berkali lipat dari modal yang sudah dikeluarkan. Apalagi minat masyarakat Indonesia juga sangat tinggi terhadap ikan lele sebagai hidangan yang terjangkau. Sebaiknya, fenomena ternak lele tidak lagi dijadikan bahan bercandaan, karena jika ditekuni usaha ini akan menjadi salah satu lading investasi.